Apa Itu Istilah Lowkey?
Istilah lowkey seringkali kita dengar dalam dunia fotografi atau seni. Saat ini, istilah ini juga mulai merambah ke dalam dunia lainnya seperti musik, fashion, hingga gaya hidup. Namun, apakah sebenarnya arti dari lowkey itu sendiri? Mari kita bahas lebih dalam mengenai hal tersebut.
Secara harfiah, lowkey diambil dari bahasa Inggris yang berarti rendah hati atau tipe orang yang misterius dan tersembunyi. Secara tidak langsung, istilah lowkey dipergunakan untuk sesuatu yang cenderung tidak menonjol atau terkesan sederhana.
Apa Itu Istilah Lowkey?
Dalam dunia fotografi, lowkey merupakan teknik pengambilan gambar yang menghasilkan foto yang lebih gelap dan penuh dengan bayangan daripada cahaya. Penerapan teknik ini seringkali digunakan untuk menciptakan nuansa misterius, dramatis, dan seram pada foto, tergantung dari bagaimana sang fotografer menggunakan teknik lowkey tersebut.
Tak hanya dalam fotografi, lowkey juga merambah hingga ke dalam dunia musik. Secara musikal, lowkey dimaknai sebagai sebuah lagu yang memiliki ciri khas dengan musik yang sederhana, beat yang tenang, dan juga terkesan lebih merendah. Lagu-lagu jenis ini seringkali digunakan untuk mengekspresikan perasaan, seperti sedih atau galau.
Begitu juga di dunia fashion, istilah lowkey mengacu pada gaya berpakaian yang lebih sederhana dan menyukai warna-warna netral seperti hitam atau putih. Gaya ini cenderung ingin menunjukkan keanggunan dan kesederhanaan pada diri sendiri.
Selain itu, di dalam dunia gaya hidup, istilah lowkey digunakan untuk sesuatu yang sederhana dan darurat, namun tetap terkesan elegan seperti, sayur mayur dan pizza yang disajikan dengan tampilan simpel namun masih terkesan istimewa.
Terkadang, istilah lowkey juga digunakan sebagai sebuah sapaan atau destinasi dalam konteks santai seperti hangout, nongkrong, dan sebagainya. Tujuannya tetap ingin menghasilkan sesuatu yang misterius dan tersembunyi dalam kebersamaan yang jadi kekuatan bersama.
Secara keseluruhan, pengertian istilah lowkey sendiri cukup luas dan tergantung dari konteks yang digunakan. Maka tidak heran, apabila istilah ini mulai merambah pada berbagai macam jenis seni dan kehidupan.
Asal Usul Penggunaan Kata Lowkey
Mungkin dalam pergaulan sehari-hari, kita sering mendengar kata “lowkey” sebagai ungkapan yang sangat umum digunakan, terutama di kalangan anak muda. Namun, apakah kamu tahu dari mana asal mula penggunaan kata “lowkey”? Berikut adalah beberapa informasi yang mungkin bisa membantu kamu untuk lebih mengenal dan memahami kata “lowkey” serta asal usulnya.
Secara umum, “lowkey” dapat diartikan sebagai kata sifat yang merujuk pada seseorang atau suatu hal yang dipandang rendah atau kecil dalam suatu situasi tertentu. Misalnya, ketika menggambarkan seseorang yang tidak terlalu terkenal atau terampil dalam suatu bidang. Kata ini dapat digunakan sebagai substitusi dari kata seperti “sedikit” atau “secara tidak langsung”.
Asal usul penggunaan kata “lowkey” ini sebenarnya berasal dari kosakata bahasa Inggris atau Americanized English lho, guys. Istilah ini secara resmi diperkenalkan oleh rapper asal Amerika, Future melalui salah satu lirik lagunya yang berjudul “Fly Shit Only”. Pada lirik tersebut, Future menggambarkan dirinya yang “lowkey” saja, tidak perlu terlihat terkenal atau mencolok agar dihargai.
Sejak saat itu, istilah “lowkey” mulai digunakan secara terbatas oleh orang-orang di industri hiburan sebagai bagian dari istilah slang. Namun, seiring perkembangan waktu, istilah ini kemudian meluas di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan anak muda yang telah melekat dan dipergunakan dalam percakapan selama beberapa tahun belakangan ini.
Pada saat ini, arti kata “lowkey” telah meluas dan tidak hanya terbatas pada penggunaan dalam kalangan anak muda. Di beberapa kasus tertentu, istilah ini bisa digunakan sebagai pujian atau penilaian positif terhadap suatu hal atau seseorang. Misalnya, ketika kita mengatakan bahwa seseorang memiliki “lowkey talent” artinya orang tersebut memiliki bakat terpendam yang mungkin tidak terlihat sebelumnya, namun tetap patut diapresiasi.
Mungkin cukup menarik untuk kita mengetahui asal usul dari penggunaan kata “lowkey” ini. Meskipun terdengar sepele, namun istilah ini membuktikan bahwa kosakata bahasa Inggris sangat kreatif dan dapat berkembang secara tidak terduga. Selain itu, kata “lowkey” juga menunjukkan bahwa tidak selalu harus hebat atau populer untuk dihargai, dan kadang-kadang kesederhanaan dan ketenangan juga bisa menjadi nilai yang patut dihargai.
Bagaimana Lowkey Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain digunakan sebagai ungkapan atau meme, Lowkey juga sering digunakan dalam situasi sehari-hari. Seperti yang kita ketahui, kata Lowkey memiliki arti yang berbeda-beda tergantung situasinya. Berikut adalah beberapa contoh cara Lowkey diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Lowkey digunakan untuk menyatakan sesuatu secara persuasif namun tidak dengan cara mendesak atau menuntut. Contoh penggunaannya bisa ketika kita ingin meminta seseorang untuk mengirimkan soal ujian yang sudah dilakukan, namun tidak ingin terkesan terlalu memaksa. Kita bisa menggunakan kalimat seperti “kak, kalau bisa sih kirimannya sudah ya, tapi kalau enggak gapapa kok lowkey aja”.
Lowkey juga digunakan untuk menyatakan pendapat atau perasaan dengan cara tidak langsung. Misalnya ketika kita tertarik dengan seseorang, namun belum siap untuk mengungkapkan perasaan secara terang-terangan. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan kalimat-kalimat seperti “aku rasa kamu orangnya lucu deh” atau “aku suka banget waktu kamu ketawa.”
Lowkey juga dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai ganti kalimat yang terlalu formal atau terlalu kaku. Salah satunya adalah ketika kita ingin menanyakan kondisi seseorang, misalnya dengan menanyakan “udah makan apa belum?” Kalimat seperti ini terkadang terasa terlalu basa-basi atau terkadang membuat lawan bicara merasa terganggu karena dianggap mengurusinya. Kita bisa menggunakan Lowkey dengan mengatakan, “Lowkey-udah makan belum?” yang mana terdengar lebih santai.
Di situasi yang lain, ada kalanya kita ingin menyampaikan pendapat atau kritik namun takut menyakiti perasaan orang lain. Kita bisa menggunakan Lowkey sebagai alternatif untuk menyampaikan pendapat atau kritik secara lebih halus namun tetap jelas. Misalnya ketika seorang teman terlihat merasa terlalu lelah, kita bisa dengan cara lowkey memberikan saran untuk beristirahat, seperti “iya, memang perlu istirahat, siapa juga yang enggak lelah kalau terus-terusan begadang ya”.
Lowkey juga bisa digunakan sebagai penyeimbang pernyataan yang terdengar terlalu kaku. Misalnya ketika kita mengungkapkan suatu pendapat atau perasaan yang mengandung pertentangan internal. Kita bisa menggunakan Lowkey sebagai penyeimbang, seperti mengatakan, “aku suka dia, Lowkey tapi perlu waktu lebih dulu untuk memikirkan lagi”.
Itulah beberapa cara Lowkey diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk diketahui bahwa setiap kalimat yang kita ucapkan memiliki arti dan makna tersendiri. Oleh karena itu, penggunaan Lowkey sebagai cara berkomunikasi yang tepat dapat membantu dalam memperlancar hubungan interpersonal kita dengan orang lain. Selain itu, teknik Lowkey yang halus dan santai juga bisa menjadi pilihan yang baik dalam mengungkapkan perasaan maupun pendapat kita dengan baik.
Tips Menjadi Lowkey tanpa Menjadi Tersesat dalam Identitas Diri
Lowkey, atau menjadi seseorang yang santai dan sederhana, bisa menjadi cara hidup yang menyenangkan. Namun, menjadi lowkey juga harus dicapai tanpa menghilangkan diri Anda sendiri. Ini berarti Anda harus tetap menjadi diri Anda sendiri dan mempertahankan identitas diri dalam perjalanan menjadi lowkey. Berikut adalah beberapa tips tentang cara menjadi lowkey tanpa kehilangan identitas diri Anda.
1. Temukan Penampilan yang Cocok untuk Anda
Penampilan adalah cara Anda mengekspresikan diri, dan itu juga berlaku ketika Anda mencoba menjadi lowkey. Anda dapat merentangkan gaya rambut dan pakaian dengan kesederhanaan sebagai dasar lowkey. Namun, jika penampilan yang Anda pilih tidak nyaman bagi Anda, itu tidak akan terlihat dan terasa seperti diri Anda sendiri.
2. Mempertahankan Koneksi dengan Teman dan Keluarga
Menjadi lowkey tidak berarti tidak menghabiskan waktu dengan orang yang Anda cintai. Ada banyak cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan teman dan keluarga tanpa harus berlebihan atau merusak cita-cita Anda sebagai lowkey. Misalnya, Anda dapat mengundang teman-teman untuk berkumpul sambil menonton film atau makan malam bersama keluarga tanpa harus membuat acara besar-besaran.
3. Menghargai Waktu Sendiri
Menjadi lowkey tidak selalu berarti harus bersama orang lain. Anda juga bisa menghabiskan waktu sendiri untuk menenangkan diri dan meresapi pengalaman yang telah dialami. Anda bisa bermain game, mengejar hobi, atau menyelam ke dalam buku tanpa terganggu oleh keramaian.
4. Menjaga Identitas Diri
Yang terpenting ketika menjadi lowkey adalah menjaga identitas diri Anda. Hal ini melibatkan menjaga kesederhanaan dan mencintai diri sendiri. Menjadi lowkey tanpa mempertahankan identitas diri berkemungkinan besar akan membuat Anda merasa tidak nyaman dan bahkan tersesat. Jangan pernah mengekspresikan diri hanya untuk memuaskan opini orang lain. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui siapa diri Anda dan menyadari nilai-nilai Anda.
Menjadi lowkey mungkin terlihat mudah, tetapi mencapai level kesederhanaan dan kenyamanan yang tepat dengan identitas diri Anda adalah tugas yang sulit. Penting untuk menyadari bahwa menjadi lowkey tidak berarti menghilangkan identitas diri Anda, tetapi sebaliknya, menjaga dan meningkatkannya.
Apa Bedanya Lowkey dengan Highkey dan Middle Key?
Ketika kita membicarakan seni dan fotografi, terdapat istilah Lowkey, Highkey dan Middle key. Banyak orang yang belum familiar dengan istilah tersebut dan bertanya-tanya, apa sih bedanya Lowkey dengan Highkey dan Middle key secara detail? Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan ketiga istilah tersebut.
Lowkey, Highkey dan Middle Key adalah teknik dalam membuat karya seni dan fotografi. Ketiga istilah tersebut merujuk pada tingkat kecerahan dalam gambar atau foto tersebut. Ketika kita membuat karya seni atau foto, teknik ini digunakan untuk menciptakan suasana, nuansa, dan emosi tertentu pada foto atau gambar yang dihasilkan.
Tidak hanya itu, teknik Lowkey dan Highkey juga dapat digunakan untuk menekankan detail dalam suatu gambar atau foto. Nah, untuk lebih detailnya, berikut adalah penjelasan tentang perbedaan ketiga teknik tersebut:
1. Lowkey
Lowkey merupakan teknik dalam membuat karya seni atau foto dengan menekankan penggunaan bayangan dan warna-warna gelap. Foto yang dihasilkan memiliki kecerahan yang rendah dan kontras yang tinggi. Karya seni atau foto yang dibuat dengan teknik Lowkey umumnya dianggap misterius dan dramatis.
Teknik Lowkey juga digunakan untuk memberikan detail pada objek utama dalam suatu karya seni atau foto. Misalnya, seorang fotografer ingin menonjolkan detail pada mata seseorang, maka teknik Lowkey sering digunakan untuk menyorot mata tersebut. Dalam seni lukis, teknik ini seringkali digunakan dalam penggambaran orang atau objek yang bernuansa gelap dan suram seperti lukisan superhero, portrait dengan background kegelapan, atau gambar hantu.
2. Middle Key
Middle Key merupakan teknik yang agak sedikit terang dari Lowkey, dalam membuat karya seni atau foto. Kecerahan pada foto atau gambar yang dihasilkan berada di antara nilai tertentu sehingga menimbulkan kesan yang seimbang antara bayangan (shadow) dan highlight. Karya seni atau foto yang dibuat dengan teknik Middle key umumnya memberikan nuansa yang tenang. Oleh karena itu, teknik ini umum digunakan pada pemotretan objek yang tidak memerlukan kesan drama yang menonjol seperti portrait.
3. Highkey
Highkey, kebalikan dari Lowkey. Teknik ini digunakan dalam membuat karya seni atau foto dengan memberikan kesan yang terang, cenderung penuh cahaya dan ceria. Foto yang dihasilkan dalam teknik Highkey memiliki detail yang lebih terlihat karena warna yang lebih terang. Umumnya foto jenis Highkey sangat cocok digunakan dalam pemotretan fashion, landscape, dan food.
Kesimpulan penjelasan di atas, ketiga teknik tersebut bergantung kepada subjek, juga tujuan dan keinginan dari pencipta gambar/foto. Kita dapat memilih salah satu teknik tersebut yang ingin kita gunakan, atau gabungkan ketiga teknik tersebut untuk menghasilkan karya seni atau foto yang lebih kompleks. Semoga penjelasan perbedaan antara Lowkey, Highkey, dan Middle Key ini dapat membantu dalam menganalisis gambar atau foto yang dilihat. Sudah siap mencoba teknik mana yang ingin diaplikasikan?