Cara Setting Audio Mixer Yang Benar

Audio mixer adalah alat yang berfungsi untuk menggabungkan berbagai sinyal suara dari berbagai sumber seperti microphone, keyboard, gitar, dan sebagainya. Audio mixer berguna untuk mengontrol output suara yang diinginkan agar sesuai dengan keinginan penggunanya. Dalam sebuah setting live sound, audio mixer sangat penting digunakan agar suara yang dihasilkan maksimal dan terdengar jernih.

Apa itu audio mixer dan bagaimana cara mengoperasikannya?

Apa itu audio mixer dan bagaimana cara mengoperasikannya

Untuk mengoperasikan audio mixer dengan benar, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian pada audio mixer terlebih dahulu.

Panduan Cara Setting Audio Mixer yang Benar

1. Koneksi input-output

Pastikan terhubung dengan benar setiap kabel input-output pada audio mixer sesuai dengan jenisnya. Biasanya pada bagian input-output tersedia tiga pin yang terdiri dari pin 1 (Shield), pin 2 (Hot), dan pin 3 (Cold). Sambungkan kabel sumber suara dari instrumen ke input yang telah ditentukan, dan kemudian sambungkan output ke speaker agar suara dapat terdengar jelas.

2. Mengetahui setiap fader pada audio mixer

Setelah terhubung dengan benar, kita harus mengetahui setiap fader pada audio mixer. Fader merupakan tombol volume yang digunakan untuk mengatur level suara dari sumber input. Adapun jenis fader yang ada pada audio mixer yaitu;

  1. Gain : Digunakan sebagai pengatur level volume awal dari sumber input, sebelum masuk ke proses pengolahan suara.
  2. EQ : Digunakan untuk mengatur level bass, mid, dan treble.
  3. Aux : Digunakan untuk mengatur level suara dari sumber tambahan seperti efek suara.
  4. Pan : Digunakan untuk mengatur level volume suara yang dihasilkan dari posisi suara terdengar ke arah kiri atau kanan.
  5. Volume : Digunakan untuk mengatur level volume suara yang dihasilkan dari sumber input.

3. Memahami routing dan bus

Routing dan bus merupakan proses pengiriman sinyal suara pada audio mixer. Dalam sebuah setting sound live, routing dan bus sangat penting digunakan agar suara yang dihasilkan maksimal dan terdengar jernih. Adapun jenis routing dan bus pada audio mixer yaitu;

  1. Master Out : Digunakan untuk mengatur volume suara yang keluar dari speaker.
  2. Sub Group: Digunakan untuk mengatur level suara dari channel yang dipilih.
  3. Aux Send : Digunakan untuk mengirimkan sinyal suara tambahan ke output lain atau ke perangkat tambahan seperti efek suara.

4. Mengatur level suara yang dihasilkan sesuai dengan keinginan

Setelah beberapa bagian pada audio mixer telah kita ketahui, selanjutnya mengatur level suara yang dihasilkan sesuai dengan keinginan penggunanya. Secara umum, level suara pada audio mixer disesuaikan sesuai dengan jenis instrumen yang dimainkan.

Pada umumnya, level suara yang dihasilkan pada vokal lebih besar daripada instrumen bermelodi seperti keyboard, gitar, dan sebagainya. Selain itu, setiap level volume pada setiap channel sangat penting untuk diatur agar tidak menimbulkan suara yang terlalu keriting atau terlalu bass.

5. Meleburkan suara pada audio mixer

Ketika semua level suara pada audio mixer sudah diatur dengan benar, selanjutnya adalah meleburkan suara satu dengan yang lainnya. Meleburkan suara dilakukan dengan memutar tombol master volume untuk mengatur output suara yang dihasilkan. Pastikan master volume yang dihasilkan sesuai dengan kapasitas dan daya output yang dimiliki oleh speaker, dan juga tidak menyebabkan suara pecah atau terlalu mengganggu pendengaran.

Demikian cara setting audio mixer yang benar. Dalam praktik live sound, audio mixer menjadi alat yang sangat penting digunakan karena dapat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Sebuah setting sound yang baik akan menghasilkan suara yang jernih dan terdengar maksimal. Semoga panduan cara ini dapat membantu para pengguna audio mixer agar dapat bermain musik dengan baik dan nyaman.

Menyesuaikan level volume untuk setiap saluran audio

Setiap kali kita mengoperasikan perangkat audio seperti speaker atau mixing console, menyesuaikan level volume menjadi salah satu hal yang sangat penting. Hal ini agar suara yang dihasilkan tidak terlalu kencang atau terlalu lemah, sehingga kualitas suara yang dihasilkan menjadi jelas. Kita perlu mengetahui cara menyetel level volume untuk setiap saluran audio supaya hasil produksi suara menjadi maksimal.

Pertama-tama, pastikan untuk memahami level volume pada mixing console. Setiap mixer memiliki level volume pada setiap saluran suaranya, dan biasanya ditandai dengan skala dari 0 hingga 10 atau 0 hingga 100. Level volume ini menunjukkan seberapa besar sinyal suara yang diperkuat atau melemah pada mixer.

Setiap saluran suara pada mixer memiliki level volume yang berbeda. Oleh sebab itu, kita harus menyesuaikan level volume pada setiap saluran suara. Begini caranya:

1. Mulailah dengan memutar semua tombol level volume pada setiap saluran suara ke posisi minimum

Lakukan ini sebelum menghidupkan sumber suara apa pun, saat kita mulai mengatur setiap saluran suara. Dengan memutar ke posisi minimum, kita akan mengetahui level volume dasar yang kita miliki pada setiap saluran. Pastikan mixer dalam keadaan standby agar tidak ada suara yang terdengar ketika membuka volume.

2. Hidupkan sumber suara yang akan kita gunakan (misalnya gitar, keyboard, atau mikrofon)

Buka tombol level volume pada saluran suara yang kita gunakan sedikit demi sedikit. Perhatikan LED meter pada setiap saluran dan pastikan tidak melebihi level yang dianjurkan. Biasanya level yang dianjurkan sekitar 0 hingga +6 dB, namun kita juga bisa konsultasi pada manual pengguna atau teknisi audio untuk level volume yang disarankan.

Level volume yang terlalu rendah juga tidak baik karena membuat suara menjadi teredam dan sulit terdengar. Sebaiknya, tingkatkan level volume menjadi optimal dengan cara memperhatikan LED meter pada mixing console.

3. Lakukan sound check pada setiap saluran suara

Gunakan suara dari setiap sumber yang kita inginkan. Dengan ini, kita bisa mendengar setiap saluran apakah nivel volume sudah teratur atau masih kurang maksimal. Jangan lupa, tes juga setiap alat musik atau mikrofon yang kita gunakan agar menghasilkan suara yang maksimal.

4. Jangan lupa untuk menyesuaikan level volume pada setiap saluran audio

Ketika kita menggunakan lebih dari satu saluran audio, pastikan untuk menyesuaikan level volume pada masing-masing saluran. Hal ini untuk menghasilkan suara yang merata dan enak didengar. Pastikan untuk tidak melebihi level volume pada setiap saluran suara agar suara tidak pecah atau mengalami distortion.

Dalam melakukan setting volume mixer yang benar, bahan pendukung seperti kabel, perangkat musik baik itu instrumen maupun mikrofon, perangkat audio seperti efek, dan lain-lain juga menjadi hal yang sangat penting.

Dalam menggunakan mixing console, kita bisa mendapatkan hasil nada yang lebih baik ketika kita menyesuaikan level volume pada setiap saluran dengan benar. Dari sini, kita bisa memaksimalkan kualitas produksi suara, yang tentunya membuat audiens merasa lebih menikmati.

Mengatur Equalizer untuk Mencapai Kualitas Suara yang Diinginkan

Equalizer adalah salah satu fitur yang terdapat pada mixer audio yang bertujuan untuk mengatur seberapa banyak frekuensi tertentu yang ingin ditingkatkan atau ditekan. Dengan mengatur equalizer pada mixer audio, maka kita dapat memperbaiki atau memperindah kualitas suara yang ada saat itu. Ada beberapa tips sederhana yang dapat diikuti dalam mengatur equalizer pada mixer audio agar suara yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.

1. Memahami Fungsi Setiap Band Equalizer

Pertama-tama, ada baiknya memahami terlebih dahulu fungsi setiap band equalizer pada mixer audio. Biasanya, mixer audio memiliki tiga band equalizer yaitu low, middle, dan high. Low untuk mengatur frekuensi rendah, middle untuk frekuensi menengah, dan high untuk frekuensi tinggi. Dengan memahami fungsi dari setiap band equalizer ini, maka kita dapat lebih mudah mengatur equalizer pada mixer audio untuk mendapatkan kualitas suara yang diinginkan.

2. Mengurangi Frekuensi yang Tidak Perlu

Setelah memahami fungsi setiap band equalizer pada mixer audio, langkah selanjutnya adalah mengurangi frekuensi yang tidak diperlukan. Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat mengatur equalizer adalah menaikkan semua frekuensi pada setiap band equalizer. Padahal, hal ini justru dapat membuat suara menjadi tidak jernih karena terlalu banyak frekuensi yang terdapat dalam suara. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi frekuensi yang tidak diperlukan, seperti frekuensi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

3. Menyesuaikan Equalizer dengan Tipe Musik yang Dimainkan

Setiap jenis musik memiliki tipe frekuensi yang berbeda-beda. Misalnya, musik rock umumnya memiliki frekuensi rendah yang lebih banyak, sedangkan musik pop cenderung memiliki frekuensi menengah yang lebih banyak.

Oleh karena itu, pengaturan equalizer pada mixer audio harus disesuaikan dengan tipe musik yang dimainkan agar suara yang dihasilkan lebih sesuai dan enak didengar. Untuk musik rock, kita dapat menekan frekuensi tinggi dan menaikkan frekuensi rendah. Sementara itu, untuk musik pop, kita dapat menaikkan frekuensi menengah agar vokal dan nada terdengar lebih jelas.

4. Memperhatikan Pengaruh Setiap Band Equalizer

Setiap band equalizer pada mixer audio memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada suara yang dihasilkan. Sebaiknya, kita memperhatikan dengan seksama pengaruh setiap band equalizer agar tidak terjadi over atau under adjustment.

Over adjustment artinya kita terlalu keras menaikkan frekuensi pada setiap band equalizer sehingga suara terdengar pecah atau terlalu kecil. Sementara itu, under adjustment artinya kita terlalu banyak menekan frekuensi pada setiap band equalizer sehingga suara terdengar datar dan tidak bersemangat. Oleh karena itu, sebaiknya kita coba-coba terhadap pengaruh setiap band equalizer pada mixer audio dengan teliti dan hati-hati.

5. Sering Lakukan Ujicoba dan Evaluasi

Mengatur equalizer pada mixer audio memang bukan hal yang mudah. Diperlukan kesabaran, ketelitian, dan kejelian dalam melakukannya. Oleh karena itu, sebaiknya sering-sering melakukan ujicoba dan evaluasi terhadap hasil suara yang dihasilkan.

Jika suara masih tidak memuaskan, maka kita dapat melakukan koreksi atau penyesuaian pada pengaturan equalizer pada mixer audio. Dengan melakukan ujicoba dan evaluasi yang sering, maka kita dapat lebih cepat dan mudah dalam mengatur equalizer pada mixer audio dengan benar.

Demikian beberapa tips sederhana dalam mengatur equalizer pada mixer audio agar suara yang dihasilkan lebih berkualitas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Menggunakan efek dan delay untuk menghasilkan suara yang lebih kreatif

Setelah mengatur level suara dan EQ yang sesuai untuk setiap channel, langkah selanjutnya untuk setting audio mixer yang benar adalah dengan menggunakan efek dan delay untuk menghasilkan suara yang lebih kreatif. Dalam hal ini, efek dan delay bisa digunakan untuk memberikan karakter yang berbeda pada suara tertentu atau menambah dimensi pada sound mix.

Pada dasarnya, efek dan delay pada audio mixer dilakukan dengan menggunakan fitur send dan return yang bisa ditemukan pada setiap channel pada mixer. Adapun beberapa efek dan delay yang bisa digunakan, antara lain:

Reverb

Reverb adalah efek yang paling umum digunakan pada mixer audio. Fungsinya adalah membuat suara terdengar seperti ada di ruangan tertentu, misalnya di ruangan berbentuk persegi atau rata. Efek reverb ini bisa membuat suara terdengar lebih natural dan nyaman didengar karena terdengar seperti diperdengarkan di dalam ruangan tertentu.

Delay

Delay adalah efek yang membuat suara terdengar seperti diulang sebanyak beberapa kali. Dengan mengatur delay time dan feedback, kita bisa menghasilkan suara yang terdengar seperti gema atau getaran pada suara tertentu. Efek delay bisa digunakan untuk memberikan karakter yang berbeda pada suara tertentu, misalnya untuk memberikan efek swing pada beat atau memberikan sentuhan unik pada aransemen.

Chorus

Chorus adalah efek yang membuat suara terdengar seperti di-pitch-shift sebanyak beberapa kali, yang kemudian membuat suara terdengar lebih padat dan kaya. Efek chorus bisa digunakan untuk memberikan karakter yang berbeda pada suara, misalnya untuk memperkuat harmoni pada vokal atau untuk menambahkan karakter paduan suara pada suatu track.

Flanger

Flanger adalah efek yang memodulasi phase dari suara, yang kemudian membuat suara terdengar seperti gemerincing ketika suara tersebut diputar. Efek flanger bisa digunakan untuk memberikan karakter yang unik pada track, misalnya untuk memberikan suara paduan suara atau terompet.

Selain efek dan delay di atas, ada juga efek-efek lain seperti phaser, tremolo, dan lain sebagainya. Namun perlu diingat, tidak semua efek dan delay cocok untuk semua jenis suara atau genre musik. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencoba dan bereksperimen dengan efek dan delay yang tersedia, sehingga kita bisa menemukan karakter yang unik pada sound mix kita.

Tips dan Trik untuk Pengaturan Audio Mixer yang Lebih Baik Saja

Audio mixer adalah perangkat penting yang digunakan untuk mengontrol level suara yang dihasilkan dari berbagai sumber suara. Dalam hal ini, pemilik studio musik dan sound engineer harus memastikan bahwa mixer mereka diatur dengan benar untuk menghasilkan hasil yang optimal. Dalam artikel ini, kami memberikan tips dan trik tentang cara mengatur mixer audio dengan benar.

1. Pahami Fungsi Setiap Potensiometer pada Mixer

Setiap mixer audio memiliki potensiometer yang berfungsi untuk mengatur level suara pada masing-masing saluran input. Penting bagi setiap pengguna untuk memahami fungsi dari setiap potensiometer untuk dapat menghasilkan suara yang optimal.

2. Gunakan EQ dengan Benar

Equalizer (EQ) adalah fitur penting yang digunakan di mixer audio untuk mengatur level frekuensi pada suara. Pengguna harus mengetahui frekuensi yang ingin mereka naikkan atau turunkan dan menggunakan EQ sesuai kebutuhan untuk menghasilkan hasil yang optimal.

3. Perhatikan Level Suara Input

Level suara input harus diperhatikan dengan cermat saat melakukan pengaturan pada mixer audio. Level input yang terlalu rendah dapat menghasilkan kebisingan sinyal, sementara level yang terlalu tinggi dapat menyebabkan clipping pada sinyal.

4. Gunakan Efek dengan Hati-hati

Fitur efek pada mixer audio dapat menambahkan warna suara yang dihasilkan. Pengguna harus memilih efek yang tepat sesuai dengan kebutuhan agar dapat menghasilkan suara yang optimal. Selain itu, pengguna harus menggunakan efek dengan hati-hati untuk menghindari hasil yang berlebihan atau terlalu berwarna.

5. Bermain dengan Panning

Panning adalah cara yang baik untuk memberikan kedalaman dan dimensi pada suara yang dihasilkan dari berbagai sumber audio. Dengan memainkan potensiometer panning pada mixer audio, pengguna dapat memindahkan suara dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Dalam melakukan pengaturan pada mixer audio, bermain dengan panning bisa menjadi ide yang baik untuk menciptakan ruang dan kedalaman pada suara.

Mengatur mixer audio dengan benar penting untuk menghasilkan suara yang optimal. Dalam melakukan pengaturan, pengguna harus memahami setiap potensiometer pada mixer, menggunakan EQ dengan benar, memperhatikan level suara input, menggunakan efek dengan hati-hati, dan bermain dengan panning. Dengan menggunakan tips dan trik yang diberikan dalam artikel ini, pengguna dapat meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan dari mixer audio mereka.

Artikel Terkait