Cara Setting Bios di PC/Laptop yang Benar

Saat mengalami masalah dengan komputer, BIOS seringkali menjadi solusi utama yang bisa dilakukan. Beberapa orang mungkin masih terkendala saat ingin membuka atau mengakses BIOS karena tidak tahu tempatnya berada.

Sebenarnya, tombol akses BIOS ada pada semua jenis komputer, baik itu komputer PC, laptop atau pun komputer secara keseluruhan. Mengakses BIOS awalnya dibutuhkan untuk memeriksa konfigurasi hardware & software maupun untuk memperbaiki masalah-masalah umum pada sistem operasi. Yuk, simak cara menemukan tombol akses BIOS pada komputer!

Menemukan tombol akses BIOS pada komputer

Cara Setting Bios di PCLaptop yang Benar

Tombol F1 – F12

Tombol F1 hingga F12 adalah tombol akses BIOS yang paling umum pada sebagian besar komputer desktop dan laptop. Tombol akses BIOS ini terletak di bagian atas keyboard pada baris teratas dari F1 hingga F12. Pada beberapa laptop, tombol akses BIOS dapat ditemukan melalui tombol Function atau Fn yang biasanya terletak di sebelah kiri bawah keyboard.

Tombol ESC, DEL, atau F2

Ada juga beberapa komputer yang menggunakan tombol-tombol lain sebagai tombol akses BIOS. Daripada menggunakan tombol F1 hingga F12, Anda dapat mencoba tombol ESC, DEL atau F2. Tombol ESC berfungsi sebagai akses BIOS pada beberapa jenis komputer, sedangkan tombol DEL seringkali digunakan sebagai tombol akses BIOS pada komputer desktop. Sedangkan tombol F2 adalah tombol akses BIOS yang biasanya digunakan pada beberapa laptop.

Tombol khusus pada komputer tertentu

Pada beberapa jenis komputer, terutama yang lebih lama, tombol akses BIOS mungkin tidak terletak pada sepuluh tombol di atas keyboard. Pada beberapa PC, Anda mungkin perlu menekan tombol tertentu seperti misalnya tombol CTRL, ALT dan ESC secara bersamaan untuk memasuki BIOS. Tombol akses BIOS ini dapat dipelajari melalui manual pengguna atau situs web resmi pabrik pembuat komputer tersebut.

Manfaat mengetahui Tombol Akses BIOS

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya mengetahui beberapa manfaat dari mengetahui tombol akses BIOS. Di antaranya:

  1. Mengetahui Tombol Akses BIOS membantu membuka setting BIOS
  2. Mengatur pengaturan hardware komputer
  3. Meningkatkan kinerja komputer
  4. Mengatasi masalah yang terjadi di komputer
  5. Mulai menyalakan dari CD atau USB bootable

Setiap komputer bisa memiliki tombol akses yang berbeda-beda, namun sebagian besar komputer menggunakan tombol F1 hingga F12 sebagai tombol akses BIOSnya. Jangan ragu untuk mencoba beberapa tombol akses BIOS yang berbeda untuk mengakses BIOS pada komputer Anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Memasuki menu BIOS dan menjelajah fiturnya

Sebagian orang mungkin tak pernah menyentuh menu BIOS pada komputer. Padahal, pengaturan BIOS sangat penting terutama dalam hal konfigurasi sistem dan optimasi kinerja. Biasanya menu BIOS dapat diakses dengan tombol atau kombinasi tombol keyboard tertentu, tergantung merek dan tipe motherboard yang digunakan.

Untuk memasuki BIOS, pertama-tama kita harus menghidupkan komputer dan menekan tombol tertentu saat layar monitor menampilkan logo motherboard atau produsen komputer. Pada umumnya tombol yang dapat digunakan adalah tombol F2, Del, F10, F12, atau Esc. Anda dapat mengecek halaman manual komputer atau jenis motherboard yang digunakan untuk mengetahui tomboll ayar BIOS.

Setiap BIOS memiliki tampilan yang berbeda-beda tergantung pada produsennya. Ada yang berbasis teks dengan huruf putih atau hijau, ada juga BIOS yang sudah mengadopsi tampilan visual seperti tampilan Windows. Kita bisa menjelajah berbagai fitur pada menu BIOS untuk mengoptimalkan kinerja komputer kita.

Beberapa fitur yang bisa diseting pada menu BIOS, antara lain:

Boot sequence

Fitur ini menentukan urutan booting system. Kita bisa mengatur booting dari harddisk pertama atau mengutamakan booting dari CD/DVD-ROM atau USB. Jika kita ingin menginstal ulang sistem operasi, kita perlu mengatur urutan booting agar komputer mendeteksi DVD instalasi sistem operasi terlebih dahulu.

Memory settings

Fitur ini memungkinkan kita untuk mengatur frekuensi dan timing RAM pada komputer. Jika kita ingin meningkatkan performa RAM, kita bisa mengatur pada menu ini.

Overclocking

Fitur ini memungkinkan kita untuk meningkatkan performa prosesor dengan mengubah frekuensi dasar prosesor pada menu BIOS. Namun, penggunaan fitur ini tidak semudah yang dibayangkan karena memerlukan pengetahuan lebih terkait hardware komputer, serta risiko kerusakan yang cukup besar jika terjadi kesalahan pengaturan.

Power settings

Fitur ini dapat mengatur kinerja sistem agar lebih hemat daya. Kita bisa mengatur agar sistem mati secara otomatis setelah beberapa waktu tidak digunakan atau mengoptimalkan konfigurasi sistem agar hemat baterai pada laptop.

Selain fitur-fitur di atas, kita juga dapat melihat informasi teknis terkait sistem pada menu BIOS. Misalnya, kita dapat memeriksa spesifikasi CPU, motherboard, RAM, dan GPU yang digunakan pada komputer. Selain itu, ada beberapa pengaturan standar lainnya seperti pengaturan tanggal dan waktu, pengaturan fungsi keyboard, serta pengaturan password BIOS.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa setiap BIOS memiliki tampilan dan menu yang berbeda-beda. Namun, keterampilan dalam memanipulasi menu BIOS sangat diperlukan terutama jika anda seorang teknisi komputer atau ahli dalam bidang ini. Dalam melakukan pengaturan BIOS, alangkah baiknya anda mengikuti panduan atau memiliki pengetahuan dasar dalam pengaturan BIOS agar proses pengaturan dapat dilakukan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Demikian tadi beberapa penjelasan tentang cara memasuki menu BIOS dan fitur-fitur yang tersedia di dalamnya. Selamat memperbaiki, mengatur, atau memaksimalkan performa komputer anda.

Cara Setting BIOS yang Benar

Mengubah Pengaturan Boot Order di BIOS

Pengaturan boot order di BIOS adalah hal yang penting untuk dilakukan agar komputer dapat booting dari device yang diinginkan terlebih dahulu, seperti booting dari harddisk atau flashdisk. Berikut ini adalah cara Mengubah Pengaturan Boot Order di BIOS:

1. Masuk ke BIOS

Untuk memasuki BIOS pada umumnya harus menekan tombol tertentu ketika komputer dinyalakan. Tombol yang umumnya digunakan yaitu F2, DEL, atau F10. Pada setiap komputer atau laptop bisa berbeda-beda, jadi periksa manual pengguna komputer atau laptop yang digunakan.

2. Cari Menu Boot

Setelah masuk ke BIOS, mencari menu boot. Menu ini bisa berbeda-beda pada setiap komputer atau laptop, jadi periksa manual pengguna. Pada umumnya, menu boot dapat ditemukan di bar atas atau samping.

3. Mengubah Boot Order

Pilih device yang diinginkan untuk dijadikan prioritas booting terlebih dahulu. Klik device tersebut dan seret ke atas, mendahului device lainnya. Posisi device pada boot order menentukan urutan booting. Device dengan nomor satu akan di-booting terlebih dahulu, kemudian device di nomor dua, dan seterusnya. Pastikan bahwa device yang menjadi prioritas booting adalah device yang diinginkan.

Tips: Jangan mengubah pengaturan BIOS jika tidak yakin, kecuali jika diperlukan oleh petugas teknis yang berpengalaman. Setiap perubahan dalam BIOS dapat mempengaruhi kinerja komputer atau laptop. Jika tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan, lebih baik bertanya pada ahlinya.

4. Simpan Pengaturan

Setelah melakukan perubahan pada pengaturan boot order, jangan lupa untuk menyimpannya. Tekan tombol F10 atau pilih opsi “Save and Exit” di menu BIOS untuk menyimpan perubahan.

Sekarang, setelah boot order diatur, komputer atau laptop akan boot dari device yang dijadikan prioritas terlebih dahulu. Misalnya, jika harddisk menjadi prioritas, maka komputer atau laptop akan boot dari harddisk terlebih dahulu, bukan dari flashdisk atau CD/ DVD.

Mengubah pengaturan boot order bisa berguna jika ingin booting dari device tertentu yang tidak terdeteksi secara otomatis oleh komputer atau laptop, seperti flashdisk boot yang digunakan untuk install operating system. Dalam situasi seperti ini, pastikan device yang diinginkan menjadi prioritas booting pada pengaturan BIOS.

Mengonfigurasi hardware di BIOS

BIOS (Basic Input Output System) adalah suatu firmware yang berfungsi sebagai pengatur utama komputer dan bertanggung jawab terhadap booting (proses menghidupkan komputer) serta komunikasi antara sistem operasi dan perangkat keras.

Terdapat berbagai pilihan konfigurasi di dalam BIOS, yang salah satunya adalah konfigurasi hardware. Melalui konfigurasi ini, kita dapat mengatur dan memaksimalkan kinerja perangkat keras yang terpasang pada komputer kita.

1. Konfigurasi Memori (Memory Configuration)

Di dalam konfigurasi memori, kita dapat mengatur speed, tipe, dan jumlah memori RAM yang terpasang pada komputer kita. Kita dapat mengatur speed memori agar sesuai dengan kecepatan prosesor yang kita gunakan. Selain itu, kita juga dapat mengatur tipe memori yang akan kita gunakan, apakah DDR2, DDR3, atau DDR4. Terakhir, kita juga dapat mengatur jumlah memori yang terpasang pada komputer kita.

2. Konfigurasi Prosesor (CPU Configuration)

Di dalam konfigurasi prosesor, kita dapat mengatur frekuensi (clock speed) dan voltase yang diterapkan pada prosesor. Kita dapat mengatur frekuensi prosesor agar sesuai dengan kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh prosesor. Selain itu, kita juga dapat mengatur voltase yang diterapkan pada prosesor agar sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh produsen prosesor.

3. Konfigurasi Pengaturan Sistem (System Settings Configuration)

Konfigurasi pengaturan sistem adalah konfigurasi yang bertanggung jawab terhadap pengaturan awal saat komputer dinyalakan. Di dalam konfigurasi ini, kita dapat mengatur urutan booting, yaitu urutan perangkat penyimpanan data yang akan digunakan saat proses booting, serta pengaturan waktu dan tanggal.

4. Konfigurasi Graphic Card (GPU Configuration)

Di dalam konfigurasi Graphic Card, kita dapat mengatur pengaturan tampilan yang ada di monitor. Ada beberapa pengaturan yang bisa diatur seperti, refresh rate, resolution dan display mode. refresh rate merupakan kecepatan pembaruan gambar pada monitor, semakin tinggi refresh rate semakin halus dan lancar tampilan pada monitor.

Selanjutnya kita dapat mengatur resolusi layar yang optimal sesuai dengan monitor yang kita gunakan. Yang terakhir yaitu display mode, dimana kita dapat mengatur output yang sesuai dengan jenis port yang terdapat pada Graphic Card kita.

Dalam melakukan konfigurasi hardware di BIOS kita harus berhati-hati dan cermat pastikan pengaturan yang diatur sesuai dengan spesifikasi hardware yang kita miliki. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam mengatur pengaturan di BIOS, karena kesalahan yang terjadi ketika mengatur pengaturan di BIOS dapat mempengaruhi performa hardware komputer dan hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada hardware.

Memperbarui atau Mengembalikan BIOS ke Pengaturan Awal

BIOS atau Basic Input Output System adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol perangkat keras di dalam komputer. Setelah komputer dihidupkan, BIOS akan memeriksa semua perangkat keras di komputer dan mengambil kontrol atasnya.

BIOS merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam komputer dan perangkat keras lainnya seperti laptop, notebook, maupun ultrabook. Namun, ada kalanya BIOS perlu diperbarui atau diatur ulang ke pengaturan awal. Berikut panduan cara melakukannya:

1. Memperbarui BIOS

Memperbarui BIOS sangatlah penting untuk memastikan bahwa komputer atau perangkat keras lainnya dapat berjalan dengan optimal. Perlu diingat bahwa sebelum memperbarui BIOS, pastikan bahwa Anda memahami setiap instruksi dengan benar, dan melakukan proses update BIOS dengan hati-hati. Berikut panduan umum untuk memperbarui BIOS:

  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tipe dan versi BIOS pada komputer Anda, dengan memasukkan perintah prompt TSB pada Command Prompt. Contoh perintah seperti “systeminfo | findstr /I /c:bios”.
  • Selanjutnya, download file update BIOS dari situs web produsen komputer atau produsen motherboard.
  • Jangan lupa untuk memeriksa apakah update BIOS yang Anda unduh untuk versi yang tepat. Selain itu, pastikan bahwa Anda mengetahui secara jelas cara melakukan update BIOS yang sudah disediakan produsen.
  • Setelah download file, ekstrak file tersebut ke dalam folder baru.
  • Selanjutnya lakukan proses update BIOS dengan mengikuti setiap instruksi yang diberikan.

Memperbarui BIOS sangatlah penting, namun jika terjadi kesalahan selama proses update BIOS berlangsung, menyebabkan kerusakan pada komputer dan perangkat hardware lainnya. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa Anda memahami setiap instruksi dengan jelas, dan berhati-hati ketika memperbarui BIOS.

2. Mengembalikan BIOS ke Pengaturan Awal

Mengembalikan BIOS ke pengaturan awal seringkali diperlukan ketika komputer atau perangkat hardware lainnya mengalami masalah yang tidak dapat diatasi dengan mudah. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi pada komputer, mengatur UEFI atau BIOS ke pengaturan awal dapat sangat membantu. Berikut panduan tentang cara mengembalikan BIOS ke pengaturan awal:

  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah matikan komputer atau perangkat hardware lainnya.
  • Kemudian nyalakan kembali komputer atau perangkat hardware lainnya, dan tekan salah satu tombol mulai, seperti F8, Del, atau Esc sampai Anda memasuki BIOS.
  • Selanjutnya, pilih opsi “Load Optimized Defaults” dan tekan tombol “Enter”.
  • Kemudian, pilih “Save and Exit” dan pilih “Yes” untuk konfirmasi. Dalam beberapa kasus, “Load Fail-Safe Defaults” mungkin muncul sebagai pilihan, meskipun kurang direkomendasikan untuk digunakan.
  • Sekarang, BIOS akan diatur ulang ke pengaturan default. Setiap konfigurasi BIOS sebelumnya akan dihapus dan pengaturan menjadi seperti saat BIOS pertama kali diinstal.

Mengembalikan BIOS ke pengaturan awal cukup sederhana, tetapi ingatlah bahwa konfigurasi di BIOS tidak dapat dihapus dengan mudah, oleh karena itu, pastikan bahwa pengaturan sebelum reset tidak diperlukan, atau pastikan Anda memahami fungsi dari setiap pengaturan sebelum dilakukan reset.

Memperbarui atau mengatur ulang BIOS dapat membantu memperbaiki masalah yang terjadi pada komputer atau perangkat hardware lainnya. Namun, proses seperti ini sangatlah sensitif dan membutuhkan kehati-hatian. Pastikan bahwa Anda memahami dengan jelas setiap langkah dalam proses update atau pengaturan ulang BIOS, sehingga Anda dapat dengan mudah mengatasi masalah yang terjadi pada perangkat keras Anda.

Artikel Terkait