Cara Setting Bios di PC/Laptop yang Benar
Cara Setting Bios di PC/Laptop yang Benar

Cara Setting Bios di PC/Laptop yang Benar

Mengubah pengaturan boot order bisa berguna jika ingin booting dari device tertentu yang tidak terdeteksi secara otomatis oleh komputer atau laptop, seperti flashdisk boot yang digunakan untuk install operating system. Dalam situasi seperti ini, pastikan device yang diinginkan menjadi prioritas booting pada pengaturan BIOS.

Mengonfigurasi hardware di BIOS

BIOS (Basic Input Output System) adalah suatu firmware yang berfungsi sebagai pengatur utama komputer dan bertanggung jawab terhadap booting (proses menghidupkan komputer) serta komunikasi antara sistem operasi dan perangkat keras.

Terdapat berbagai pilihan konfigurasi di dalam BIOS, yang salah satunya adalah konfigurasi hardware. Melalui konfigurasi ini, kita dapat mengatur dan memaksimalkan kinerja perangkat keras yang terpasang pada komputer kita.

1. Konfigurasi Memori (Memory Configuration)

Di dalam konfigurasi memori, kita dapat mengatur speed, tipe, dan jumlah memori RAM yang terpasang pada komputer kita. Kita dapat mengatur speed memori agar sesuai dengan kecepatan prosesor yang kita gunakan. Selain itu, kita juga dapat mengatur tipe memori yang akan kita gunakan, apakah DDR2, DDR3, atau DDR4. Terakhir, kita juga dapat mengatur jumlah memori yang terpasang pada komputer kita.

2. Konfigurasi Prosesor (CPU Configuration)

Di dalam konfigurasi prosesor, kita dapat mengatur frekuensi (clock speed) dan voltase yang diterapkan pada prosesor. Kita dapat mengatur frekuensi prosesor agar sesuai dengan kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh prosesor. Selain itu, kita juga dapat mengatur voltase yang diterapkan pada prosesor agar sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh produsen prosesor.

Baca Juga:  Cara Setting Fingerprint di Laptop

3. Konfigurasi Pengaturan Sistem (System Settings Configuration)

Konfigurasi pengaturan sistem adalah konfigurasi yang bertanggung jawab terhadap pengaturan awal saat komputer dinyalakan. Di dalam konfigurasi ini, kita dapat mengatur urutan booting, yaitu urutan perangkat penyimpanan data yang akan digunakan saat proses booting, serta pengaturan waktu dan tanggal.

4. Konfigurasi Graphic Card (GPU Configuration)

Di dalam konfigurasi Graphic Card, kita dapat mengatur pengaturan tampilan yang ada di monitor. Ada beberapa pengaturan yang bisa diatur seperti, refresh rate, resolution dan display mode. refresh rate merupakan kecepatan pembaruan gambar pada monitor, semakin tinggi refresh rate semakin halus dan lancar tampilan pada monitor.

Selanjutnya kita dapat mengatur resolusi layar yang optimal sesuai dengan monitor yang kita gunakan. Yang terakhir yaitu display mode, dimana kita dapat mengatur output yang sesuai dengan jenis port yang terdapat pada Graphic Card kita.

Dalam melakukan konfigurasi hardware di BIOS kita harus berhati-hati dan cermat pastikan pengaturan yang diatur sesuai dengan spesifikasi hardware yang kita miliki. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam mengatur pengaturan di BIOS, karena kesalahan yang terjadi ketika mengatur pengaturan di BIOS dapat mempengaruhi performa hardware komputer dan hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada hardware.

Baca Juga:  Cara Setting AMD Radeon untuk PES 2016

Memperbarui atau Mengembalikan BIOS ke Pengaturan Awal

BIOS atau Basic Input Output System adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol perangkat keras di dalam komputer. Setelah komputer dihidupkan, BIOS akan memeriksa semua perangkat keras di komputer dan mengambil kontrol atasnya.

BIOS merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam komputer dan perangkat keras lainnya seperti laptop, notebook, maupun ultrabook. Namun, ada kalanya BIOS perlu diperbarui atau diatur ulang ke pengaturan awal. Berikut panduan cara melakukannya:

1. Memperbarui BIOS

Memperbarui BIOS sangatlah penting untuk memastikan bahwa komputer atau perangkat keras lainnya dapat berjalan dengan optimal. Perlu diingat bahwa sebelum memperbarui BIOS, pastikan bahwa Anda memahami setiap instruksi dengan benar, dan melakukan proses update BIOS dengan hati-hati. Berikut panduan umum untuk memperbarui BIOS:

  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tipe dan versi BIOS pada komputer Anda, dengan memasukkan perintah prompt TSB pada Command Prompt. Contoh perintah seperti “systeminfo | findstr /I /c:bios”.
  • Selanjutnya, download file update BIOS dari situs web produsen komputer atau produsen motherboard.
  • Jangan lupa untuk memeriksa apakah update BIOS yang Anda unduh untuk versi yang tepat. Selain itu, pastikan bahwa Anda mengetahui secara jelas cara melakukan update BIOS yang sudah disediakan produsen.
  • Setelah download file, ekstrak file tersebut ke dalam folder baru.
  • Selanjutnya lakukan proses update BIOS dengan mengikuti setiap instruksi yang diberikan.
Baca Juga:  Cara Setting Remote Desktop Windows 8

Memperbarui BIOS sangatlah penting, namun jika terjadi kesalahan selama proses update BIOS berlangsung, menyebabkan kerusakan pada komputer dan perangkat hardware lainnya. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa Anda memahami setiap instruksi dengan jelas, dan berhati-hati ketika memperbarui BIOS.

2. Mengembalikan BIOS ke Pengaturan Awal

Mengembalikan BIOS ke pengaturan awal seringkali diperlukan ketika komputer atau perangkat hardware lainnya mengalami masalah yang tidak dapat diatasi dengan mudah. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi pada komputer, mengatur UEFI atau BIOS ke pengaturan awal dapat sangat membantu. Berikut panduan tentang cara mengembalikan BIOS ke pengaturan awal:

  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah matikan komputer atau perangkat hardware lainnya.
  • Kemudian nyalakan kembali komputer atau perangkat hardware lainnya, dan tekan salah satu tombol mulai, seperti F8, Del, atau Esc sampai Anda memasuki BIOS.
  • Selanjutnya, pilih opsi “Load Optimized Defaults” dan tekan tombol “Enter”.
  • Kemudian, pilih “Save and Exit” dan pilih “Yes” untuk konfirmasi. Dalam beberapa kasus, “Load Fail-Safe Defaults” mungkin muncul sebagai pilihan, meskipun kurang direkomendasikan untuk digunakan.
  • Sekarang, BIOS akan diatur ulang ke pengaturan default. Setiap konfigurasi BIOS sebelumnya akan dihapus dan pengaturan menjadi seperti saat BIOS pertama kali diinstal.

Mengembalikan BIOS ke pengaturan awal cukup sederhana, tetapi ingatlah bahwa konfigurasi di BIOS tidak dapat dihapus dengan mudah, oleh karena itu, pastikan bahwa pengaturan sebelum reset tidak diperlukan, atau pastikan Anda memahami fungsi dari setiap pengaturan sebelum dilakukan reset.